Konsultan HACCP | Food Safety Consultant

Konsultan HACCP – Food Ssafety Consultant ini salah satu gelar yang akhir-akhir ini saya terima dari banyak pelanggan, hal ini bermula dari saat saya pernah kerja di perusahaan farmasi saat itu. Dalam perusahaan farmasi tool HACCP banyak digunakan pada proses yang hubungan dengan keamanan pangan, karena terkait dengan mutu pada umumnya perusahaan farmasi sudah lebih dahulu menerapkan GMP/CPOB, ISO 9001 dan sebagainya. Salah satu aplikasi HACCP yang pernah saya  temukan selama ini yaitu:

  • Penentuan titik kritis pada proses sterilisasi pada suhu tertentu, monitoringny dilakukan dengan melakukan verifikasi suhu pemanas/oven secara internal pada umumnya 1 bulan sekali dan pemastian keakuratan alat (sensor suhu pada pemanas) melalui kalibrasi eksternal minimal 1 tahun sekali, ini hubungan dengan nilai toleransi alat yang digunakan diproses. Hal ini penting dilakukan mengingat tidak ada alat ukur didunia ini yang memiliki ke akuratan stabil, dimana umur, masa pemakaian dan penyimpanan berperan penting dalam hal ini. Biasanya aplikasi HACCP ini ditemukan pada industri pangan seperti: Sarang Burung Walet, Susu dengan teknologi UHT, Santan dengan teknologi UHT, Minuman Juice dengan Teknologi UHT, Proses Pengemasan Pada Industri Perikanan dsb.
  • Pengecekan serpihan logam pada produk akhir, anda pernah membayangkan jika pada saat menyantap makanan tiba-tiba menemukan serpihan logam. Hal ini dalam industri pangan merupakan ancaman serius yang harus dikendalikan. Untuk mengendalikan titik kritis ini dikembangkanlah sistem pengendalianya yaitu menggunakan Pengecekan Metal Detector. Metal detector pada pengendalian ini berfungsi untuk mengidentifikasi cemaran fisika sejenis logam FE Non FE dan Stainless Steel yang pada umumnya dihasilkan dari proses yang menggunakan peralatan cukup banyak. Serta cemaran yang berasal dari part-part mesin dan alat bantu seperti filter, screen, ayakan dan sebagainya sangat penting untuk di pastikan kembali. Biasanya aplikasi HACCP ini ditemukan pada industri pangan seperti: Frozen, Tepung Kelapa, Tepung Gandung, Beras Organik dsb.
  • Dan lain-lain sebagainya

Pengalaman panjang saya dalam dunia food safetylah yang melahirkan ilmu, tatanan dan kompetensi dibidang food safety yang luar biasa manfaatnya. Dimulai dari setup sistem haccp, verifikasi proses/mesin/instrumentasi haccp, persiapan dokumen hingga sertifikasi telah saya lewati baik yang dilakukan secara personal dan bersama tim. Banyak share pengalaman yang bisa saya berikan terkait implementasi HACCP namun sangat terbatas jika dituangkan dalam tulisan disini semua, silahkan klik disini untuk mendapatkan kontak dan berdiskusi dengan saya. Sebagai konsultan haccp indonesia saya sangat terbuka untuk berbagi dan berdiskusi lebih lanjut untuk kemaslahatan kita semua.

Bukti Kompetensi Ahli/Pakar Food Safety (HACCP, BRC, FSCC, GMP, Hygiene Sanitasi) di Indonesia…

Read More →
Replies: 0 / Share:

Verifikasi & Kalibrasi Metal Detector di PT Golden Tuna Bali Tgl 12 Maret 2018

Siapa yang tidak kenal dengan pulau bali, memiliki ICON sebagai pulau dewatanya indonesia yang sangat terkenal diseluruh penjuru dunia karena budaya dan keindahan alamnya terutama pantai. Secara geografis pulau Bali yang memiliki panjang pantai sekitar 81.000 kilometer itu memiliki potensi Industri Perikanan yang sangat besar, dengan perkiraan tangkapan bisa mencapai sekitar 147.000 ton pertahun,  dimana berdasarkan data terakhir yang diterbitkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) hasil tangkapan baru saat ini baru mencapai 108 ribu ton pertahun sehingga kapasitas produksi yang ada sangat berpeluang untuk ditingkatkan.

Pada tanggal 12 Maret 2018 perusahaan saya BMD Laboratory diberikan kepercayaan oleh salah satu perusahaan industri perikanan di bali yaitu PT Golden Tuna, perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan dari PT Industri Perikanan Terpadu (Chiuh Shih) yang beralamat di JL. Ikan Tuna Raya Barat, Pedungan, Denpasar Selatan, Pelabuhan Benoa, Pedungan, Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali 80222. Saat itu team yang ikut turun ke lapangan salah satunya adalah saya, karena selain ada misi menjalin komunikasi dengan pelanggan sekaligus dalam rangka mengedukasi pelanggan terkait dengan persyaratan alat ukur dan regulasi/sertifikasi dalam industri perikanan (misal: ISO 22000 sistem keamanan pangan, HACCP, BRC dan lain sebagainya).

Berdasarkan pantauan dan hasil diskusi yang saya lakukan dengan pelanggan, diantara alat ukur yang harus diperhatikan tingkat akurasi/sensitifitas dalam industri perikanan adalah sebagai berikut:

  • Chiller, Cold Storage dan Penyimpanan. Dimana untuk produk ikan segar setelah diproses/dipilah berdasarkan jenis level/gradenya harus disimpan min. suhu -10 sampai -20 derajat celcius. Hal ini mengingat suhu dalam kondisi penyimpanan tersebut merupakan titik kritis yang harus dikendalikan (lihat persyaratan haccp)
  • Alat ukur kandungan/kadar histamin (Elisa Reader). Alat ini sangat penting untuk dikalibrasi mengingat dalam produk hasil perikanan batas toleransi kandungan histamin pada hasil perikanan aturanya batas minimal dan maksimal (toleransi) sangat ketat, salah satunya sesuai dengan persyaratan yang tertuang dalam SNI Produk Perikanan (klik disini untuk melihatnya)
  • Heat Seal Vacum, dalam aplikasi industri perikanan alat tersebut digunakan untuk memvakum udara dalam kemasan packing ikan sebelum di seal dengan panas sebuah heater. Pada umumnya panas yang dihasilkan saat melakukan proses seal adalah suhu steril yaitu 180 derajat celcius. Titik kritis dalam mesin ini adalah akurasi Temperature & Tekanan mesin oleh karena itu sebagai bentuk pengendalian maka setting parameter (suhu & tekanan) harus dikalibrasi secara berkala.
  • Timbangan Digital, alat ini mempunyai peran penting dalam menentukan kualitas produk dari sisi berat/bobot. Jika posisi kita sebagai perusaaan penghasil produk perikanan, apabila timbangan yang digunakan sudah tidak akurat jelas ini akan mengakibatkan kerugian karena berpotensi bobot produk yang dijual melibihi ketentuan. Begitu juga pelanggan, akan merasakan hal yang sama apabila produk yang diharapkan memiliki bobot yang tidak sesuai.
  • Metal Detector, alat ini digunakan untuk mengendalikan titik kritis pada sebuah proses produksi yang berpotensi mengandung logam. Pada umumnya yang dideteksi oleh alat ini adalah logam FE, Non FE dan SS (stainless). Ketiga cemaran tersebut di produk perikanan sangat potensial terjadi mengingat dalam proses pengolahan banyak menggunakan tool/alat kerja yang mengandung logam. Ataupun potensi cemaran lainya yaitu yang bersumber dari habitat perikanan, seperti laut/tambak yang tercemar oleh logam berat dan sebagainya.

Secara singkat dan padat itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penanganan keamaan pangan dalam industri perikanan, semua hal tersebut diatas dapat di fasilitasi oleh perusahaan saya yang bergerak dibidang:

Silahkan anda buka masing-masing situs diatas sesuai dengan kebutuhan untuk mengetahui lebih detail produk jasa yang kami sediakan, atau jika ingin berdiskusi bisa juga menghubungi saya di kontak yang tertera pada Profil Saya.

Terima Kasih..

Read More →
Replies: 0 / Share: